Tidak Mau Didenda Karena Menggunakan Foto dari Internet? Perhatikan Dulu Hal Berikut!

Aman 3/12/2016
Aman
12/03/16

ABASRIN.com - Aktivitas save dan share merupakan kegiatan yang begitu lazim kita lakukan. Bahkan, tidak hanya share, kita kadang mempublikasikan ulang sebuah gambar milik orang lain. Jika Anda termasuk yang sering melakukan hal tersebut, hati-hatilah, jangan sampai nanti Anda terpaksa membayar jutaan rupiah karenanya.

Contoh kasus, tahun 2013 Agence France-Presse (AFP) dan Getty Images didenda 1,2 juta dolar hanya karena mempublikasikan ulang foto yang sudah dishare oleh fotografernya di Twitter. Bayangkan, mengutip gambar yang sudah dishare di Twitter pun ternyata didenda hingga jutaan dolar. Mau?

Kasus lain. Baru-baru ini striker klub sepak bola Jerman, Nicklas Bendtner, juga terkena denda hanya karena memposting foto dirinya sendiri bersama mobil Mercy. Jika AFP dan Getty didenda karena pelanggaran hak cipta, striker dari klub Wolfsburg ini didenda karena pelanggaran kontrak. Klub Wolfsburg tercatat telah meneken kontrak dengan Volkswagen atau yang kita kenal dengan sebutan VW. Jadi, berfoto dengan Mercy sama dengan berfoto dengan pesaing VW yang notabene merupakan sponsor.

Bayangkan, memposting foto berizin juga ternyata dapat didenda, apalagi mempublikasikan ulang gambar atau foto tanpa hak seperti kasus AFP dan Getty tadi.

Saya sendiri punya pengalaman upload foto di Wikimedia. Foto saya lantas dihapus oleh administrator karena foto yang saya cuplik dari situs sebuah perguruan tinggi di Indonesia itu dianggap berhak cipta dan tidak bebas. Dari mana administrator tahu kalau foto itu tidak dilisensikan kepada saya? Ya, dari catatan di situs perguruan tinggi tempat saya mengambil gambar. Saya menyertakan sumbernya, mereka menelusurinya. Saat ditelusuri, di bagian bahwa situs ada tulisan copyright. Itu artinya tidak bebas. Dihapuslah foto upload-an saya.

Apa jadinya jika saya tidak menyertakan lisensi serta sumbernya dengan tujuan agar administrator tidak tahu bahwa foto yang saya upload tidak bebas? Ini justru bunuh diri, tanpa lisensi atau referensi, semakin cepat mereka menghapusnya.

Foto saya sendiri pernah dikutip oleh sebuah harian untuk kepentingan publikasi online dan cetak. Oleh karena media saya berlisensi Creative Commons, selama pengutip menyertakan sumber, saya biarkan saja. Pada kesempatan lain, tulisan saya di blog dikutip oleh seorang praktisi pendidikan yang berkantor di sebuah universitas "besar" di Indonesia. Karya itu dijadikan bahan untuk seminar nasional tanpa pernyataan sumber yang memadai. Apa jadinya? Saya laporkanlah, sebab telah melanggar prinsip lisensi Creative Commons yang saya berikan.

Sekarang, pertanyaannya, apa itu lisensi Creative Commons? Lisensi Creative Commons adalah beberapa lisensi hak cipta yang diterbitkan pada 16 Desember 2002 oleh Creative Commons, perusahaan nirlaba Amerika Serikat yang didirikan tahun 2001. Saat ini, beberapa situs besar tercatat menggunakan lisensi ini, contohnya situs berikut.
  1. Flickr
  2. Google
  3. Nine Inch Nails
  4. OpenCourseWare
  5. Public Library of Science
  6. Wikipedia
  7. Whitehouse.gov
Khusus untuk Google hati-hati. Lisensi Creative Commons hanya berlaku untuk materi yang dipublikasikan oleh Google sendiri, untuk materi yang ditemukan melalui mesin pencari Google, tentu saja tidak. Alasannya, mesin pencari Google hanya perantara yang dapat mengantarkan pengguna internet ke situs aslinya. Jadi, lisensi situs aslinya sajalah yang berlaku.


Logo Creative Commons/Creativecommons.org
Situs yang menggunakan lisensi Creative Commons biasanya disertai keterangan logo atau catatan atribusi Creative Commons. Nah, di sini kita masih perlu cermat, lisensi Creative Commons ternyata masih ada jenisnya. Berikut penjelasannya.

Logo Creative Commons
Keterangan Lisensi
Atribusi (attribution; A, “BY”)
Boleh disalin, didistribusikan, ditampilkan, serta dibuat karya turunan dengan tetap menyebutkan pembuat karya aslinya.
Nonkomersial (noncommercial; NK, “NC”)
Boleh disalin, didistribusikan, ditampilkan, serta dibuat karya turunan hanya untuk tujuan nonkomersial.
TanpaTurunan (no derivative works, noderivs; TKT, “ND”)
Boleh disalin, didistribusikan, ditampilkan, dengan catatan harus sama persis (verbatim), tidak diizinkan membuat karya turunan.
BerbagiSerupa (hare-alike; BS, “SA”)
Boleh didistribusikan karya turunan hanya di bawah lisensi yang identik dengan lisensi yang diberikan pada karya aslinya..

Keempat jenis lisensi tersebut biasanya dikombinasi. Apapun jenisnya, atribusi atau catatan pembuat file aslinya tetap harus diterakan. Berikut berbagai kombinasi dari lisensi Creative Commons.

Logo CreativeCommons
Keterangan Lisensi


Atribusi (Attribution; CC BY)

Lisensi ini mengizinkan orang lain untuk mengumumkan, mengubah, menyesuaikan, dan mengadaptasi suatu karya, bahkan secara komersial, sepanjang orang tersebut menyebut pembuat karya orisinal. Ini adalah lisensi paling terbuka dan disarankan untuk penyebaran dan penggunaan bahan berlisensi secara maksimal.

This license lets others distribute, remix, tweak, and build upon your work, even commercially, as long as they credit you for the original creation. This is the most accommodating of licenses offered. Recommended for maximum dissemination and use of licensed materials.



Atribusi-BerbagiSerupa (Attribution-ShareAlike; CC BY-SA)

Lisensi ini mengizinkan orang lain untuk menggubah, menyesuaikan, dan mengadaptasi suatu karya, bahkan secara komersial, sepanjang orang tersebut menyebut pembuat karya orisinal dan melisensikan ciptaan baru mereka dengan persyaratan yang identik. Lisensi ini sering disamakan dengan lisensi “copyleft” perangkat lunak bebas dan sumber terbuka. Semua karya baru yang didasarkan atas karya yang memakai lisensi ini akan menggunakan lisensi yang sama sehingga semua turunan juga mengizinkan penggunaan komersial. Jenis lisensi ini digunakan oleh, misalnya, Wikipedia.


This license lets others remix, tweak, and build upon your work even for commercial purposes, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms. This license is often compared to “copyleft” free and open source software licenses. All new works based on yours will carry the same license, so any derivatives will also allow commercial use. This is the license used by Wikipedia, and is recommended for materials that would benefit from incorporating content from Wikipedia and similarly licensed projects.



Atribusi-TanpaTurunan (Attribution-NoDerivs; CC BY-ND)

Lisensi ini mengizinkan orang lain untuk memperbanyak, baik secara komersial maupun tidak, sepanjang karya tersebut tidak diubah dan utuh, dengan disertai pemberian atribusi (penyebutan) kepada pembuat karya orisinal.

This license allows for redistribution, commercial and non-commercial, as long as it is passed along unchanged and in whole, with credit to you. utuh, dengan disertai pemberian atribusi (penyebutan) kepada pembuat karya orisinal.



Atribusi-NonKomersial (Attribution-NonCommercial; CC BY-NC)

Lisensi ini mengizinkan orang lain untuk menggubah, menyesuaikan, dan mengadaptasi suatu karya secara nonkomersial. Walaupun ciptaan baru mereka juga harus menyebut pembuat karya orisinal dan nonkomersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan mereka dengan persyaratan yang sama.

This license lets others remix, tweak, and build upon your work non-commercially, and although their new works must also acknowledge you and be non-commercial, they don’t have to license their derivative works on the same terms.



Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa (Attribution-NonCommercial-ShareAlike; CC BY-NC-SA)

Lisensi ini mengizinkan orang lain untuk menggubah, menyesuaikan, dan mengadaptasi suatu karya secara nonkomersial, sepanjang mereka menyebut pembuat karya orisinal dan melisensikan ciptaan baru mereka dengan persyaratan yang sama.

This license lets others remix, tweak, and build upon your work non-commercially, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms.



Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan (Attribution-NonCommercial-NoDerivs; CC BY-NC-ND)

Lisensi ini paling membatasi di antara enam lisensi utama, hanya mengizinkan orang lain untuk mengunduh suatu karya dan membagikannya dengan orang lain sepanjang menyebut pembuat karya orisinal, namun mereka tidak boleh mengubah ciptaan tersebut dengan cara apa pun dan juga tidak boleh menggunakan secara komersial.

This license is the most restrictive of our six main licenses, only allowing others to download your works and share them with others as long as they credit you, but they can’t change them in any way or use them commercially.


Jika Anda sering mengunduh, share, atau publikasi ulang media yang Anda dapatkan dari internet, cobalah untuk "hanya" menggunakan media dengan lisensi Creative Commons. Dari berbagai kombinasi tersebut menunjukkan bahwa kita dapat memanfaatkan berbagai media atau file dengan lisensi Creative Commons. Hanya saja, kita harus mengamati, jenis lisensi apa yang berlaku pada file yang akan kita gunakan.

Pengalaman saya, pada media yang disebar di Wikipedia dan Filckr tertera jelas, jenis lisensi yang berlaku atas sebuah file. Coba saja dicek. Nah, kita dapat memperlakukan file yang kita unduh sesuai dengan jenis lisensi yang diberikan.
Apa keuntungan media yang menggunakan lisensi Creative Commons? Pertama, media pengguna lisensi Creative Commons biasanya tidak pelit, paling tidak, tidak pelit-pelit amat. Kedua, kita mengetahui secara pasti lisensi apa yang kita dapatkan dari sebuah media yang kita unduh karena situs-situs penganut lisensi Creative Commons akan menerakan dengan jelas status lisensi file atau materi yang disebarkannya.

--Sabjan Badio, Blogger

Sumber: Anashir | WikipediaCreativecommons | Okezone | Republika

Thanks for reading Tidak Mau Didenda Karena Menggunakan Foto dari Internet? Perhatikan Dulu Hal Berikut! | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments